neh yg udah pada mampir

Rabu, 11 Januari 2012

INTER SISI PUTIH DALAM SEPAK BOLA ITALIA

GW HANYA MAU BICARA SEBUAH FAKTA YG ADA..
FC INTERNAZIONALE MILANO
adalah club kebanggan bagi seorang yg mencintai kejujuran,fairpaly,sebuah catatn bersih,
berdiri 1908 dan kini 2012,,104 tahun INTER berdiri,,tanpa ada satupun catatan kotor,tapi ternyata di balik itu semua,rivalitas yg kotor di tujukan RIVAL terhadap INTER,begitu bayak cara mereka melakukan,,gw jabarkan dari satu2,,scandal yg merugikan INTER.

GOLDEN FIX
ini sebuah artikel oleh Brian Glanville :
di Bawah flamboyan managership kejam dari Helenio Herrera, memenangkan Piala Eropa dua kali, scudetto empat kali. Dalam pelatihan Inter tanah serambi berdiri sebuah patung Angelo Moratti, di bawah pidato yang paling berlebihan. Tapi ketika Keith Botsford, rekan Amerika saya, dan saya sedang menyelidiki apa yang kami sebut Tahun Emas Fix, terungkap bahwa kemenangan Eropa Inter pada tahun 1960 adalah buah dari suap dan korupsi di Angelo Moratti yang memainkan peran penting dalam proses yang dilakukan oleh dua orang, juga sekarang sudah mati: Dezso Solti, Hungaria fixer, dan Italo Allodi ular. Inter sekretaris, ia menjadi manajer umum Juventus ketika kami menunjukkan mereka untuk menjadi bersalah karena usaha yang gagal untuk "membeli" sebuah Portugis wasit.
Tiga tahun berturut-turut, Inter membuat penawaran untuk referensi di Piala Eropa leg kedua semifinal akan dimainkan di San Siro dan dua kali berhasil, pada tahun 1964 dan 1965, ketika mereka kemudian memenangkan final. Pada ketiga kesempatan tersebut, pada tahun 1966, Gyorgy Vadas, seorang pemberani Hungaria resmi, menolak untuk disuap. Real Madrid bertahan dan terus mengangkat piala. Pada tahun 1964, pasien Borussia Dortmund, pemain kunci yang telah dikirim. Pada tahun 1965 itu adalah Liverpool, yang korban dua keputusan mengerikan oleh Ortiz de Mendibil, pembalap Spanyol. Botsford dan aku tahu bahwa Vadas menolak untuk di suap; membuatnya berbicara tahun kemudian adalah masalah.
Pada pagi hari pertandingan, gelandang dan Vadas diundang untuk Angelo Moratti's vila untuk makan siang. Dia segera memberi masing-masing arloji emas. Selama makan malam, ia mengatakan kepada mereka untuk membeli televisi berwarna Solti dan sejumlah peralatan listrik. Tapi wasit Vadas pertandingan tanpa cela. Setengah waktu, Solti menyerbu ke ruang ganti, mengeluh bahwa ia telah gagal untuk memberikan tiga hukuman. 5 Di hari berikutnya, menelepon temannya Solti, Gyorgy Honti, sekretaris federasi sepak bola Hongaria, untuk memberitahukan bahwa Inter telah ditipu Vadas keluar dari permainan. Kembali di Budapest, Vadas dihadapi oleh Honti marah.

Pada pagi hari pertandingan, gelandang dan Vadas diundang untuk Angelo Moratti's vila untuk makan siang. Dia segera memberi masing-masing arloji emas. Selama makan malam, ia mengatakan kepada mereka untuk membeli televisi berwarna Solti dan sejumlah peralatan listrik. Tapi wasit Vadas pertandingan tanpa cela. Setengah waktu, Solti menyerbu ke ruang ganti, mengeluh bahwa ia telah gagal untuk memberikan tiga hukuman. 5 Di hari berikutnya, menelepon temannya Solti, Gyorgy Honti, sekretaris federasi sepak bola Hongaria, untuk memberitahukan bahwa Inter telah ditipu Vadas keluar dari permainan. Kembali di Budapest, Vadas dihadapi oleh Honti marah.

Tapi Angelo Moratti masih dihormati. Apakah ini kelemahan yang aneh kejam tentara Italia, yang condottiere? Anda merasa lebih untuk sekarang - setidaknya oleh Silvio Berlusconi, Perdana Menteri Italia - untuk melabur Mussolini, lupa perlakuan brutal para petani, pembunuhan pembangkang. Angelo Moratti tidak membunuh siapa pun, tetapi tampaknya aneh ...... Seperti pahlawan Akhir Maaf tidak ada cerita lain dari wasit yang menerima suap dari Juventus, ketika Allodi adalah GM, dan dengan cara melawan Derby Clough di 70's...

SCUDETTO 1998 DI CURI JUVENTUS

Setelah 11 tahun, mantan wasit Serie A, Piero Ceccarini membuat pengakuan. Ia mengaku telah membuat kesalahan saat memimpin partai Juventus versus Internazionale Milan.

Ceccarini mengaku telah memberikan keuntungan bagi Juventus. Pada pertandingan yang digelar 26 April 1998 lalu Juve akhirnya menang 1-0.

Kontroversi itu berawal saat pelanggaran Mark Iuliano kepada Ronaldo, namun ia tak menggubrisnya. Padahal, saat itu jelas pelanggaran dibuat di dalam kotak penalti.

Yang jadi pemicu kontroversi, Si Nyonya Besar tetap memainkan bola dan akhirnya pelanggaran Taribo West pada Alessandro Del Piero diganjar penalti. Kontan keputusan Ceccarini ini membuat para pemain Inter marah besar, termasuk pelatih Nerazzurri saat itu Luigi Simoni. Alhasil, Juventus akhirnya mencatat kemenangan 1-0 di Stadion Delle Alpi.

“Saya melihat pertandingan ulang hari berikutnya. Dan saya memang telah membuat sebuah kesalahan," ujar Ceccarini seperti dikutip La Gazzetta dello Sport.

“Bagaimana pun saya seharusnya menghadiahkan tendangan bebas di kotak penalti. Saya hanya tidak ingin bersikap arogan, tapi itu memang akhirnya menjadi noda. Saya terus membiarkan pertandingan dan 30 menit kemudian saya menghadiahi Juventus sebuah penalti," bebernya.

Usai pertandingan itu sendiri, kehidupan Ceccarini dan keluarganya selalu terancam. Bahkan, beberapa kali Ceccarini dan keluarganya selalu mendapat teror atas keputusan kontroversialnya itu."Scudetto Inter Juga Dirampok"Keputusan kontroversial itu akhirnya membuat Juventus merengkuh scudetto. Juventus meraih 74 poin sedang Inter 69 poin. Padahal, jika di laga itu Inter menang maka Juve hanya meraih 71 poin sedang Inter 72. Tak heran jika Simoni juga ngotot gelar scudetto 1998 Juventus dicopot.

"Sudah ada pengakuan yang membuat saya senang. Tapi, mereka tetap tidak menyerahkan scudetto atas hasil ini," ujar Simoni.

"Saya ingat pelanggaran yang diterima Ronaldo dan membuat kami termasuk fans protes. Saya hampir ingin meninggalkan lapangan. Scudetto harusnya milik kami jika kami menang di Turin," tutupnya.

CALCIOPOLI 2006
Skandal Seri A (juga populer disebut Calciopoli di media massa) adalah skandal pengaturan skor pertandingan dalam liga sepak bola Italia Serie A yang dibuka pada Mei 2006 oleh polisi Italia, melibatkan juara liga Juventus, dan klub-klub terkemuka lainnya A.C. Milan, Fiorentina, dan Lazio. Mereka dituduh mengatur permainan dengan memilih wasit tertentu, dan beberapa pemain dituduh memperjudikan pertandingan sepak bola secara ilegal.
Penyelidikan ini mencakup tuduhan pengaturan skor oleh beberapa klub terkenal, termasuk Juventus, A.C. Milan, Fiorentina, dan Lazio. Keempat klub yang sedang diselidiki ini adalah klub asal dari 13 pemain Italia dalam Piala Dunia FIFA 2006. Skandal ini pertama ditemukan karena penyelidikan doping di Juventus, di mana beberapa alat penyadap dipasang. Transkrip pembicaraan telepon diterbitkan di surat-surat kabar Italia, di antaranya adalah pembicaraan manajer umum Juventus, Luciano Moggi pada musim pertandingan 2004-05 mengenai pengaturan pertandingan, perjudian, dan pemalsuan catatan keuangan. Moggi sendiri kemudian diberi sanksi dilarang aktif di persepak bolaan selama lima tahun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar