Satu Lagi, Scudetto Inter Dirampok Juventus
Kontroversi mengiringi duel Juve-Inter pada 1998.
Setelah 11 tahun, mantan wasit Serie A, Piero Ceccarini membuat pengakuan. Ia mengaku telah membuat kesalahan saat memimpin partai Juventus versus Internazionale Milan.
Ceccarini mengaku telah memberikan keuntungan bagi Juventus. Pada pertandingan yang digelar 26 April 1998 lalu Juve akhirnya menang 1-0.
Kontroversi itu berawal saat pelanggaran Mark Iuliano kepada Ronaldo, namun ia tak menggubrisnya. Padahal, saat itu jelas pelanggaran dibuat di dalam kotak penalti.
Yang jadi pemicu kontroversi, Si Nyonya Besar tetap memainkan bola dan akhirnya pelanggaran Taribo West pada Alessandro Del Piero diganjar penalti. Kontan keputusan Ceccarini ini membuat para pemain Inter marah besar, termasuk pelatih Nerazzurri saat itu Luigi Simoni. Alhasil, Juventus akhirnya mencatat kemenangan 1-0 di Stadion Delle Alpi.
“Saya melihat pertandingan ulang hari berikutnya. Dan saya memang telah membuat sebuah kesalahan," ujar Ceccarini seperti dikutip La Gazzetta dello Sport.
“Bagaimana pun saya seharusnya menghadiahkan tendangan bebas di kotak penalti. Saya hanya tidak ingin bersikap arogan, tapi itu memang akhirnya menjadi noda. Saya terus membiarkan pertandingan dan 30 menit kemudian saya menghadiahi Juventus sebuah penalti," bebernya.
Usai pertandingan itu sendiri, kehidupan Ceccarini dan keluarganya selalu terancam. Bahkan, beberapa kali Ceccarini dan keluarganya selalu mendapat teror atas keputusan kontroversialnya itu.
Scudetto Inter Juga DirampokKeputusan kontroversial itu akhirnya membuat Juventus merengkuh scudetto. Juventus meraih 74 poin sedang Inter 69 poin. Padahal, jika di laga itu Inter menang maka Juve hanya meraih 71 poin sedang Inter 72. Tak heran jika Simoni juga ngotot gelar scudetto 1998 Juventus dicopot.
"Sudah ada pengakuan yang membuat saya senang. Tapi, mereka tetap tidak menyerahkan scudetto atas hasil ini," ujar Simoni.
"Saya ingat pelanggaran yang diterima Ronaldo dan membuat kami termasuk fans protes. Saya hampir ingin meninggalkan lapangan. Scudetto harusnya milik kami jika kami menang di Turin," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar