neh yg udah pada mampir

Selasa, 04 Oktober 2011

KETIKA INTER JUARA UCL

Senin, 24 Mei 2010.Bayern Munchen 0 - 2 Inter. Bayern Munchen boleh menguasai bola lebih banyak, tetapi serangan balik yang dilakukan Inter akhirnya memberikan gelar ketiga musim ini bagi juara Serie A Italia dan Coppa Italia itu.
Bayern memang menguasai bola lebih banyak, tetapi dua serangan balik berhasil dimanfaatkan dengan sempurna oleh Diego Milito di masing-masing babak, untuk menggagalkan Bayern meraih tiga gelar pada musim ini.
Strategi pelatih Inter Jose Mourinho dalam memasang lima bek terbukti sukses meredam taktik bos Bayern Louis van Gaal, yang sempat dibantu Mourinho saat berkarir di Barcelona.

Bayern langsung mengendalikan permainan sejak menit awal, tetapi juara ganda Jerman itu gagal menciptakan banyak peluang berarti yang mengancam gawang Julio Cesar. Sayap Arjen Robben seperti bekerja sendirian dalam membangun serangan FC Hollywood, karena benteng Nerazzurri berhasil membatasi ruang gerak penyerang Bayern di perempat lapangan terakhir.
Justru rekan senegaranya Wesley Sneijder yang lebih banyak berpeluang untuk merobek jala gawang Bayern, jika saja tak digagalkan kiper Hans Jorg Butt. Akhirnya, Milito membuka skor pada menit ke-34 saat Wesley Sneijder dengan cerdik memberikan umpan terobosan kepada striker Argentina itu dalam sebuah serangan balik, dan Milito dengan tenang menaklukkan Butt.
Maicon cukup beruntung pada pertandingan kali ini, karena wasit Howard Webb tak menghadiahkan penalti bagi Bayern saat tangan bek sayap Brasil itu menyentuh bola di kotak terlarang.

Babak kedua dimulai dengan menarik, saat Thomas Mueller dan Goran Pandev memperoleh peluang bagi masing-masing tim, tetapi kedua kiper cukup tanggap untuk mencegah gawang timnya dari kebobolan.

Tendangan terukur Robben pun gagal menyamakan kedudukan berkat penampilan gemilang kiper Inter.
Milito akhirnya kembali beraksi pada menit ke-70. Setelah berhasil menjadi pahlawan di Serie A lewat gol tunggalnya pekan lalu, Milito memastikan pembelian yang dilakukan Mourinho berbuah manis saat berhasil menggocek bola melewati kawalan Daniel van Buyten untuk kemudian menempatkan bola melewati jangkauan Butt yang tak mampu berbuat banyak dalam situasi satu lawan satu itu.

Setelah memasukkan Dejan Stankovic untuk menguasai lini tengah sebelum gol Milito, strategi Mourinho pun kini semakin berorientasi untuk mempertahankan keunggulan dengan menarik keluar Goran Pandev dan Diego Milito.

Sulley Muntari serta Marco Materazzi masuk dan ditugaskan memastikan gelar Liga Champions kedua di tangan Mourinho.
Bayern pun tak mampu berbuat banyak, dan gagal mencetak gol di menit-menit akhir seperti yang mereka lakukan di babak-babak sebelumnya, dan Inter pun larut dalam kemenangan yang layak mereka dapatkan. Goal.com
MADRID, KOMPAS.com Minggu, 23/5/2010 | 04:14 WIB-. Untuk ketiga kalinya, Inter Milan berhasil menjadi tim terkuat di Eropa. Prestasi ini hanya diraih ketiga klub tersebut dikelola oleh keluarga Moratti.

Titel pertama "I Nerazzurri" di kancah elite Eropa diukir pada masa Angelo Moratti menjabat sebagai presiden di klub tersebut. Pengusaha minyak asal Italia itu memberikan pertama bagi Inter pada 1964 di turnamen Piala Champions.
Gelar yang sama pada 1965 menjadi prestas kedua Moratti untuk "La Beneamata". Setelah itu, Inter tak pernah merasakan nikmatnya mencicipi titel tersebut. Sebelum Moratti melepas jabatannya pada 1968, "Il Serpente" pernah sekali lolos ke final pada 1967. Mereka gagal juara usai ditaklukkan oleh Celtic. Pengganti Moratti, Ivanoe Fraizzoli, sempat membawa Inter kembali ke partai puncak pada 1972. Namun, mereka lagi-lagi hanya menjadi runner-up karena dikalahkan oleh Ajax.

Setelah itu, Inter sama sekali tak pernah mencapai babak puncak di kompetisi yang sama. Kalaupun Inter juara di Eropa, kelasnya hanya Piala UEFA.

Setelah menunggu 45 tahun, gelar paling bergengsi di Eropa kembali menjadi klub Serie A tersebut. Gelar yang lagi-lagi diperoleh Inter di bawah pengelolaan keluarga Moratti. Presiden Inter, Massimo Moratti, adalah putra keempat dari Angelo. "Ini kebahagiaan yang sama dengan 45 tahun lalu," kata Moratti usai kemenangan 2-0 yang diraih Inter atas Bayern Muenchen, Sabtu (22/5/2010).



Inter Juara Liga Champions Setelah Menunggu 45 Tahun
Massimo menangani Inter sejak 1995, lalu sempat rehat dua tahun pada 2004 Ia kembali lagi pada 2006, saat di mana Inter mendapat gelar scudetto yang dilimpahkan dari Juventus. Sejak itu, Inter selalu merajai Liga Serie A.
Kini Massimo sudah menyamai prestasi sang ayah, yakni sama-sama membawa Inter menjadi juara elite Eropa. Inilah persembahan terbaik dari Pelatih Jose Mourinho kepada Massimo sebagai orang yang telah merekrutnya ke Inter.
"President Moratti merupakan orang yang sangat spesial bagi saya," kata Mourinho sehari sebelum final lawan Bayern Muenchen, Jumat (21/5/2010). "Saya harap dapat melihatnya tersenyum bersama trofi besok, menangis gembira. Saya akan senang melihat fotonya bersama trofi di samping foto ayahnya di Appiano Gentile." (INT)

(sumber:http://bola.kompas.com/read/xml/2010/05/23/0414380/Generasi.Moratti..Generasi.Prestas)
Setelah menanti selama 45 tahun, akhirnya klub taipan minyak asal Italia, Massimo Moratti berhasil meraih gelar Liga Champion ketiga mereka. Dua gol yang dicetak oleh striker haus gol Diego Milito pada menit ke 35 dan 70 menjadikan Inter Milan klub ke-5 Eropa; Celtic FC (1967), AFC Ajax (1972), PSV Eindhoven (1988), Manchester United FC (1999) and FC Barcelona, yang meraih trible winner pada satu musim kompetisi.
Meski menguasai permainan, Muenchen yang diarsiteki Louis Van Gaal gagal menembus ketatnya pertahanan Internazionale yang dikomandoi Walter Samuel dan Lucio. Tarian Arjen Robben tidak bisa menyelamatkan Muenchen dari kekalahan pada final liga Champion tadi malam. Dengan hasil ini, Inter Milan berhasil mengukuhkan diri sebagai klub terkuat Eropa musim ini.
Susunan Pemain :Bayern Muenchen : Butt; Lahm, Van Buyten, Demichelis, Badstuber, Van Bommel, Schweinsteiger, Robben, Altintop (Klose 63′), Muller, Olic (Gomez 74′). Inter Milan : Julio Cesar; Maicon, Lucio, Samuel, Chivu (Stankovic 68′), Zanetti, Cambiasso, Eto’o, Sneijder, Pandev (Muntari 78′), Milito (Materazzi 90′)

(sumber : uefa.com http://mediatangsel.com/hasil-pertandingan-liga-champion-inter-milan-juara-2010.html)
Sebuah malam bersejarah telah diraih Inter Milan, ketika mereka kembali menjadi juara Eropa untuk kali pertama dalam 45 tahun. Puluhan ribu tifosinya pun tidak mau melewatkan malam besar itu.
Inter tampil menjadi yang terbaik setelah pada laga final di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, menundukkan Bayern Munich 2-0, Minggu (23/5) dinihari WIB. Milito, penyerang asal Argentina, mencetak gol masing-masing menit ke-35 dan 70 setelah memperdaya pemain belakang lawan.
Sukses Inter juga menjadi catatan tersendiri bagi pelatih Jose Mourinho yang menjadi pelatih ketiga yang mampu mempersembahkan gelar juara Liga Champions bagi dua klubrbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar